Unknown
On Minggu, 23 Maret 2014
CAPABILITY MATURITY MODEL INTEGRATION (CMMI) adalah maturity model
untuk process improvement bagi pengembangan produk maupun service. CMMI dikembangkan sebagai jawaban atas
kebutuhan lingkungan teknologi kontemporer yang kompetitif untuk mengontrol
masuknya konsep teknologi baru dan praktek untuk pengembangan perangkat lunak.
Tujuannya adalah untuk membantu organisasi meningkatkan proses pengembangan dan
maintenance dalam pengembangan produk dan services.
Manfaat penerapan CMMI
antara lain :
·
Penilaian studi kualitas (assessing) atas proses
kematangan (maturity) terkini.
·
Meningkatkan kualitas struktur organisasi dan
pemrosesan dengan mengikuti pendekatan best-practice.
·
Digunakan dalam proses uji-kinerja
(benchmarking) dengan organisasi lainnya.
·
Meningkatkan produktivitas dan menekan resiko
proyek.
·
Menekan resiko dalam pengembangan perangkat
lunak.
·
Meningkatkan kepuasan pelanggan.
·
Mempunyai fitur-fitur yang bersifat
institusional, yaitu komitmen, kemampuan untuk melakukan sesuatu, analisis dan
pengukuran serta verifikasi implementasi.
·
Tersedianya “Road Map” untuk peningkatan lebih
lanjut.
CMMI memiliki model yang berbeda
yaitu :
1. CMMI
for Services (CMMI-SVC)
·
Dirancang untuk mengcover kegiatan yang
dibutuhkan dalam mengelola, menetapkan, dan memberikan services.
·
Menyediakan panduan untuk penerapan praktik
terbaik CMMI dan mengintegrasikan pengetahuan yang penting untuk penyedia
services
·
Memberikan best practices yang fokus
padakegiatan untuk menyediakan services yang berkualitas kepada pelanggan dan
pengguna akhir.
2.
CMMI for Acquisition (CMMI-ACQ)
·
Memberikan panduan kepada organisasi akuisisi
untuk memulai dan mengelola akuisisi produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan
pelanggan
·
Berfokus pada proses pengakuisisi dan
mengintegrasikan pengetahuan yang penting untuk keberhasilan sebuah akuisisi.
·
Mempengaruhi hasil dari proses akuisisi,
memberikan kemampuan yang tepat untuk pengguna operasional sesuai jadwal dan
dengan biaya yang diprediksi melalui penerapan disiplin dari proses akuisisi
yang efisien dan efektif.
3. CMMI
for Development (CMMI-DEV)
·
Maturity model perbaikan proses terdiri dari praktek terbaik yang membahas
pengembangan dan pemeliharaan kegiatan yang mencakup siklus hidup produk mulai
dari konsep sampai delivery dan pemeliharaan.
·
Mengintegrasikan pengetahuan yang penting untuk
pengembangan dan pemeliharaan.
Ada beberapa tingkatan dalam CMMI
antara lain :
1. Level
1 – Initial
Pada ML1 ini proses
biasanya berbentuk ad hoc. Sukses pada level ini didasarkan pada kerja keras
dan kompetensi yang tinggi orang-orang yang ada didalam organisasi tersebut.
2. Level
2 – Managed
Pada ML2 ini sebuah
organisasi telah mencapai seluruh specific dan generic goals pada Level 2.
Dengan kata lain seluruh proses dalam organisasi telah direncanakan,
dilaksanakan, diukur, dan dikontrol dengan baik.
3. Level
3 – Defined
Pada ML3 ini sebuah
organisasi telah mencapai seluruh specific dan generic goals pada Level
2 dan Level 3. Proses dicirikan dan dipaparkan dalam standar, prosedur, tool,
dan metode.
4. Level
4 - Quantitatively Managed
Pada ML4 ini,
sebuah organisasi telah mencapai seluruh specific dan generic goals yang ada
pada Level 2, 3, dan 4. Sebuah subproses dipilih yang secara signifikan
terlibat dalam keseluruhan proses. Subproses yang terpilih ini kemudian
dikontrol dengan menggunakan statistik atau teknik kuantitative lainnya.
5. Level
5 – Optiming
Pada ML5 ini suatu organisasi telah mencapai
seluruh specific dan generic goals yang ada di Level 2, 3, 4, dan 5. ML 5 fokus
kepada peningkatan proses secara berkesinambungan melalui inovasi teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/CMMI
http://teknologibroadband.blogspot.com/2009/01/capability-maturity-model-integration.html
http://budi.staf.upi.edu/
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/CMMI
http://teknologibroadband.blogspot.com/2009/01/capability-maturity-model-integration.html
http://budi.staf.upi.edu/