Unknown
On Minggu, 23 Maret 2014
The Open Group Architecture Framework (TOGAF)
Architecture Development Method
Architecture Development Method
The Open Group Architecture Framework (TOGAF) adalah suatu
kerangka kerja arsitektur perusahaan yang memberikan pendekatan komprehensif
untuk desain, perencanaan, implementasi, dan tata kelola arsitektur informasi
perusahaan.
Kategori
Enterprise Architecture Dalam TOGAF :
·
Business Architecture:
Deskripsi tentang bagaimana proses bisnis untuk mencapai
tujuan organisasi.
·
Application Architecture:
Deskripsi bagaimana aplikasi tertentu didesain dan bagaimana interaksinya dengan aplikasi
lainnya.
·
Data Architecture :
Penggambaran bagaimana penyimpanan, pengelolaan dan pengaksesan data pada
perusahaan.
·
Technical Architecture :
Gambaran mengenai insfrastruktur
hardware dan software yang mendukung aplikasi dan bagaimana interaksinya.
Ada 3 komponen
utama pada framework enterprise architecture yaitu :
·
Pandangan : memberikan mekanisme untuk
mengkomunikasi informasi mengenai keterkaitan
·
Metode : menyediakan disiplin untuk mendapatkan
dan mengorganisasi data dan membangun pandangan untuk dapat menolong
integritas, keakuratan dan kelengkapan
·
Pelatihan : mendukung aplikasi dari metode dan
penggunaan peralatan.
Komponen penyusun TOGAF :
·
Architecture Development Method (ADM)
Memberikan gambaran rinci bagaimana
menentukan sebuah enterprise architecture secara spesifik berdaarkan kebutuhan
bisnisnya.
·
Foundation Architecture (Enterprise Continuum)
Berisi gambaram hubungan untuk pengumpulan arsitektur yang relevan, juga
menyediakan bantuan petunjuk pada saat terjadinya perpindahan abstraksi level
yang berbeda.
·
Resource Base:
Berisi informasi
mengenai guidelines, templates, checklist, latar belakang informasi dan detil
material pendukung yang membantu arsitek didalam penggunaan ADM.
Tahapan metode pengembangan TOGAF :
1.
Preliminary Phase
Aktivitas persiapan
untuk menyusun kapabilitas arsitektur termasuk kustomisasi TOGAF dan
mendefinisikan prinsip-prinsip arsitektur. Tujuan fase ini adalah untuk
menyakinkan setiap orang yang terlibat di dalamnya bahwa pendekatan ini untuk
mensukseskan proses arsitektur. Pada fase ini harus menspesifikasikan who, what,
why, when, dan where dari arsitektur itu sendiri.
2.
Architecture Vision
Fase inisiasi dari siklus pengembangan arsitektur
yang mencakup pendefinisian ruang lingkup, identifikasi stakeholders,
penyusunan visi arsitektur, dan pengajuan persetujuan untuk memulai
pengembangan arsitektur.
Beberapa langkah yang dilakukan pada fase ini
adalah :
- Menentukan / menetapkan proyek.
- Mengindentifikasi tujuan dan pergerakan bisnis. Jika hal ini sudah didefinisikan, pastikan definisi ini masih sesuai dan lakukan klarifikasi terhadap bagian yang belum jelas.
- Meninjau prinsip arsitektur termasuk prinsip bisnis. Meninjau ini berdasarkan arsitektur saat ini yang akan dikembangkan. Jika hal ini sudah didefinisikan, pastikan definisi ini masih sesuai dan lakukan klarifikasi terhadap bagian yang belum jelas.
- Mendefinisikan apa yang ada di dalam dan di luar rungan lingkup usaha saat ini.
- Mendefinisikan batasan-batasan seperti waktu, jadwal, sumber daya dan sebagainya.
- Mengindentifikasikan stakeholder, kebutuhan bisnis dan visi arsitektur.
- Mengembangkan Statement of Architecture Work.
3.
Business Architecture
Fase ini mencakup
pengembangan arsitektur bisnis untuk mendukung visi arsitektur yang telah
disepakati. Pada tahap ini tools dan method umum untuk
pemodelan seperti: Integration DEFinition (IDEF) dan Unified
Modeling Language (UML) bisa digunakan untuk membangun model yang
diperlukan.
4.
Information Systems Architectures
Pada tahapan ini
lebih menekankan pada aktivitas bagaimana arsitektur sistem informasi
dikembangkan. Pendefinisian arsitektur sistem informasi dalam tahapan ini
meliputi arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang akan digunakan oleh
organisasi. Arsitektur data lebih memfokuskan pada bagaimana data digunakan
untuk kebutuhan fungsi bisnis, proses dan layanan. Teknik yang bisa digunakan
dengan yaitu: ER-Diagram, Class Diagram, dan Object Diagram.
Beberapa langakah yang diperlukan untuk membuat
arsitektur data adalah:
·
Mengembangkan
deskripsi arsitektur data dasar
·
Review
dan validasi prinsip, reference model, sudut pandang dan tools.
·
Membuat
model arsitektur
·
Memilih
arsitektur data building block
·
Melengkapi
arsitektur data
·
Melakukan
gap analysis arsitektur data saat ini dengan arsitektur data target
dan membuat laporan.
5.
Technology Architecture
Membangun
arsitektur teknologi yang diinginkan, dimulai dari penentuan jenis kandidat
teknologi yang diperlukan dengan menggunakan Technology Portfolio Catalog
yang meliputi perangkat lunak dan perangkat keras. Dalam tahapan ini juga
mempertimbangkan alternatif-alternatif yang diperlukan dalam pemilihan
teknologi.
Beberapa langkah yang diperlukan untuk
membuat arsitektur teknologi yaitu:
·
Membuat
deskripsi dasar dalam format TOGAF
·
Mempertimbangkan
reference model arsitektur yang berbeda, sudut pandang dan tools.
·
Membuat
model arsitektur dari building block
·
Memilih
services portfolio yang diperlukan untuk setiap building block
·
Mengkonfirmasi
bahwa tujuan bisnis tercapai
·
Menentukan
kriteria pemilihan spesifikasi
·
Melengkapi
definisi arsitektur
·
Melakukan
gap analysis antara arsitektur teknologi saat ini dengan arsitektur teknologi
target.
6.
Opportunities and Solutions
Pada tahap ini akan
dievaluasi model yang telah dibangun untuk arsitektur saat ini dan tujuan,
indentifikasi proyek utama yang akan dilaksanakan untuk mengimplementasikan
arsitektur tujuan dan klasifikasikan sebagai pengembangan baru atau penggunaan
kembali sistem yang sudah ada. Pada fase ini juga akan direview gap
analysis yang sudah dilaksanakan pada fase D.
7.
Migration and Planning
Pada fase ini akan
dilakukan analisis resiko dan biaya. Tujuan dari fase ini adalah untuk memilih
proyek implementasi yang bervariasi menjadi urutan prioritas. Aktivitas
mencakup penafsiran ketergantungan, biaya, manfaat dari proyek migrasi yang
bervariasi. Daftar prioritas proyek akan berjalan untuk membentuk dasar
dari perencanaan implementasi detail dan rencana migrasi.
8.
Implementation Governance
Fase ini mencakup
pengawasan terhadap implementasi arsitektur.
Tujuan dari fase
ini adalah :
·
Untuk merumuskan rekomendasi dari tiap-tiap
proyek implementasi
·
Membangun kontrak arsitektur untuk memerintah
proses deployment dan implementasi secara keseluruhan
·
Melaksanakan fungsi pengawasan secara tepat
selagi sistem sedang diimplementasikan dan dideploy
·
Menjamin kecocokan dengan arsitektur yang didefinisikan
oleh proyek implementasi dan proyek lainnya.
9.
Architecture Change Management
Fase ini mencakup
penyusunan prosedur-prosedur untuk mengelola perubahan ke arsitektur yang
baru. Pada fase ini akan diuraikan penggerak perubahan dan
bagaimana memanajemen perubahan tersebut, dari pemeliharaan sederhana sampai
perancangan kembali arsitektur.
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/The_Open_Group_Architecture_Framework
http://budi.staf.upi.edu/
http://id.wikipedia.org/wiki/TOGAF
http://cio-indo.blogspot.com/2011/12/pengenalan-togaf.html
DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/The_Open_Group_Architecture_Framework
http://budi.staf.upi.edu/
http://id.wikipedia.org/wiki/TOGAF
http://cio-indo.blogspot.com/2011/12/pengenalan-togaf.html
bagus banget blog nya :)
BalasHapus